Apa jadinya jika telur yang biasanya tenggelam tiba-tiba bisa mengambang begitu saja di dalam air? Bukan sulap, tapi sains yang sedang bekerja. Telur melayang di air garam adalah eksperimen anak yang sederhana namun penuh keajaiban visual dan intelektual. Dengan bahan yang mudah ditemukan dan langkah yang tidak rumit, anak-anak bisa menyaksikan sendiri bagaimana air dapat berubah karakter hanya karena satu bahan tambahan—garam.
Dalam eksperimen ini, anak akan melihat dua hal penting: telur yang tenggelam di air biasa, dan telur yang perlahan naik ke permukaan setelah airnya dicampur garam. Dari situ, lahir pertanyaan: kenapa bisa begitu? Dan di sinilah proses pembelajaran dimulai. Anak tidak hanya melihat sesuatu yang menarik, tapi juga diajak memahami konsep massa jenis secara alami dan intuitif.
Eksperimen anak seperti ini memperkenalkan bahwa benda-benda bisa berubah perilakunya tergantung pada lingkungan di sekitarnya. Telur yang sama bisa tenggelam di satu gelas dan mengapung di gelas lainnya, hanya karena perubahan kecil dalam air. Anak jadi paham bahwa tidak semua perubahan harus terlihat besar untuk berdampak besar.
Telur melayang di air garam memberi anak pengalaman ilmiah langsung. Mereka belajar mengamati, membandingkan, dan menyimpulkan. Dan yang lebih penting, mereka merasakan sendiri bahwa ilmu pengetahuan tidak harus rumit—ia bisa dimulai dari rasa ingin tahu dan sedikit keberanian untuk mencoba.
Mengapa Telur Bisa Melayang di Air Garam?

1. Air Biasa vs Air Garam: Apa Bedanya?
Dalam percobaan ini, anak-anak akan menyadari bahwa air bukan hanya “air”. Saat telur dimasukkan ke dalam air biasa, ia tenggelam. Tapi ketika garam dilarutkan ke dalam air, telur mulai naik. Mengapa? Jawabannya terletak pada satu konsep ilmiah sederhana: massa jenis.
Air biasa memiliki massa jenis yang lebih rendah dari telur, sehingga telur tenggelam. Namun, ketika garam ditambahkan, larutan menjadi lebih padat. Massa jenis air garam pun meningkat, dan ketika mencapai titik tertentu, ia cukup padat untuk “menahan” telur di permukaan. Inilah yang membuat telur melayang di air garam.
2. Apa Itu Massa Jenis?
Massa jenis adalah ukuran seberapa padat suatu zat—berapa banyak materi yang ada dalam ruang tertentu. Air garam lebih padat daripada air biasa karena ada zat terlarut (garam) yang menambah massa tanpa banyak menambah volume. Jadi, meskipun air tampak sama, karakter fisiknya berubah.
Eksperimen anak ini memberi pemahaman awal bahwa benda bisa “terapung” atau “tenggelam” tergantung pada kepadatan zat di sekitarnya. Konsep ini sama seperti yang terjadi pada kapal laut besar yang mengapung meskipun terbuat dari baja berat—karena bentuk dan distribusi massanya membuat massa jenis totalnya lebih kecil dari air laut.
3. Apa yang Bisa Dipelajari Anak dari Eksperimen Ini?
Telur melayang di air garam bukan sekadar pertunjukan sains mini, tapi juga jembatan menuju pemahaman ilmiah yang lebih luas. Anak belajar:
- Mengamati perbedaan antara dua situasi serupa
- Mengenal bahwa bahan tambahan (seperti garam) bisa mengubah sifat larutan
- Memahami konsep massa jenis dengan cara visual dan konkret
- Mengembangkan kemampuan menyimpulkan dari hasil percobaan
Eksperimen anak ini juga mendorong diskusi: bagaimana jika garamnya lebih sedikit? Bagaimana jika diganti dengan gula? Kenapa telur bisa terapung setengah badan? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini menunjukkan bahwa proses berpikir ilmiah sedang tumbuh.
Membuat Eksperimen Telur Melayang di Air Garam
Eksperimen anak ini sangat cocok untuk dilakukan di rumah atau sekolah. Selain bahan-bahannya mudah didapat, hasilnya pun langsung terlihat. Anak akan belajar bahwa perubahan kecil dalam larutan bisa menghasilkan efek besar dalam perilaku benda.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan:
- 2 gelas transparan berukuran sedang
- Air biasa (suhu ruangan)
- Garam dapur (±5–7 sendok makan)
- 2 butir telur mentah
- Sendok untuk mengaduk
Langkah-Langkah:
1. Isi Dua Gelas dengan Air
Isi kedua gelas dengan jumlah air yang sama (sekitar ¾ penuh). Biarkan satu gelas tetap dengan air biasa, dan satunya lagi akan dijadikan larutan garam.
2. Tambahkan Garam ke Salah Satu Gelas
Masukkan garam sedikit demi sedikit ke salah satu gelas sambil diaduk perlahan. Tambahkan hingga larutan menjadi jenuh—biasanya 5–7 sendok makan cukup, tergantung jumlah airnya. Aduk hingga larut sempurna.
3. Masukkan Telur
Letakkan satu butir telur ke dalam gelas berisi air biasa. Telur akan langsung tenggelam ke dasar.
Kemudian, masukkan telur kedua ke dalam gelas berisi larutan garam. Anak akan melihat telur tersebut mulai mengapung—sebagian atau seluruhnya—tergantung kepadatan air garam yang terbentuk.
4. Lakukan Variasi Eksperimen
Ajak anak untuk mencoba beberapa variasi:
- Apa yang terjadi jika garamnya dikurangi?
- Bagaimana kalau airnya diganti dengan air hangat atau dingin?
- Apa yang terjadi jika telur diaduk perlahan saat mengapung?
Melalui percobaan ini, anak tidak hanya bereksperimen, tetapi juga mulai memprediksi dan mengamati efek dari perubahan variabel—kemampuan dasar dalam metode ilmiah.
Dari Telur yang Melayang, Rasa Ingin Tahu

Saat anak melihat telur melayang di air garam, mereka tidak hanya menyaksikan keajaiban kecil—mereka sedang membuka pintu menuju pemahaman besar. Melalui eksperimen anak yang sederhana ini, lahirlah rasa takjub, pertanyaan, dan ketertarikan untuk tahu lebih banyak tentang bagaimana dunia bekerja.
Percobaan ini mungkin terlihat sepele, tapi dari perbedaan antara dua gelas air, anak mulai mengenal konsep massa jenis, memahami bahwa larutan bisa berubah karakter, dan menyadari bahwa ilmu pengetahuan hadir di sekeliling mereka setiap saat.
Menurut Maria Montessori, “Anak belajar dari apa yang mereka lakukan, bukan hanya dari apa yang mereka dengar.” Telur yang melayang bukan hanya pelajaran sains, tetapi juga latihan berpikir kritis, ketelitian, dan keberanian mencoba.
Eksperimen anak seperti ini adalah jembatan: dari bermain ke berpikir, dari penasaran ke pemahaman. Dan seperti telur yang semula tenggelam lalu perlahan naik ke permukaan, semangat belajar anak pun tumbuh perlahan—didorong oleh rasa penasaran yang sederhana namun kuat.
Karena dalam dunia anak, satu pertanyaan kecil bisa menumbuhkan ribuan gagasan. Dan dari satu telur yang melayang, bisa lahir seorang peneliti kecil yang siap menjelajahi semesta dengan semangat dan senyum.